Lawan Bullying dengan Iman dan Ilmu: Ramadan SMP Negeri 1 Banguntapan Selenggarakan Pesantren Kilat

Sahabat pembaca, sudah tahukah anda bahwa SMP Negeri 1 Banguntapan kembali menyelenggarakan Pesantren Kilat Ramadan sebagai agenda tahunan yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 7, 8, dan 9. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak siswa, sekaligus mendukung program pembentukan karakter sesuai dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, mulai 18 hingga 20 Maret 2025, ini dimulai pukul 07.00 hingga 12.00 WIB. Pesantren kilat ini dipandu para pemateri dari lembaga Islamic Leadership Center (ILC). Siswa dibagi ke dalam kelompok putra dan putri untuk memudahkan pembelajaran, khususnya materi yang berkaitan dengan keputrian.

Menurut Allan Suarman, M.Pd, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum SMP Negeri 1 Banguntapan, Pesantren Kilat Ramadan merupakan salah satu upaya sekolah dalam membentuk karakter siswa yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. “Keimanan dan ketakwaan ini merupakan dimensi pertama dari Profil Pelajar Pancasila yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Ini mencakup aspek ketuhanan secara vertikal dan horizontal, termasuk bagaimana siswa beribadah, berakhlak kepada teman, guru, dan orang tua,” ujar Allan.

Harjana, M.Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Banguntapan, menambahkan bahwa Pesantren Kilat Ramadan tidak hanya bertujuan untuk menambah wawasan keagamaan, tetapi juga mengajarkan siswa untuk mengamalkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. “Ilmu tanpa amal ibarat orang lumpuh. Kami berharap siswa tidak hanya memiliki wawasan, tetapi juga terbina akhlaknya,” jelas Harjana.

Harjana juga menekankan pentingnya kegiatan ini dalam menghadapi tantangan zaman modern, seperti pengaruh teknologi dan modernisasi. “Melalui pesantren kilat, kami berharap siswa memiliki filter untuk bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Dampaknya tidak hanya terlihat saat pesantren selesai, tetapi juga dalam perilaku mereka sehari-hari,” ujarnya.

Selain itu, Pesantren Kilat Ramadan juga menjadi sarana untuk mengatasi fenomena sosial seperti bullying, kejahatan jalanan (klitih), dan intoleransi. Menurut Harjana, sekolah telah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menangani bullying, termasuk langkah pencegahan, penanganan, dan pendampingan pasca-bullying. “Bullying termasuk salah satu dosa besar dalam dunia pendidikan. Kami bekerja sama dengan psikolog, tokoh agama, dan pihak lain untuk memastikan siswa yang terlibat bullying mendapatkan pendampingan yang tepat,” tegasnya.

Kegiatan ini juga melibatkan kolaborasi dengan Islamic Leadership Center (ILC). Menurut Harjana, kehadiran ILC memberikan nuansa berbeda dalam pembelajaran. “Anak-anak muda di ILC luar biasa. Mereka membawa semangat baru dan menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa,” ungkapnya.

Allan Suarman menambahkan, Pesantren Kilat Ramadan di SMP Negeri 1 Banguntapan telah menunjukkan perkembangan positif dari tahun ke tahun. “Kegiatan ini berjalan tertib, siswa antusias mengikuti, dan kolaborasi dengan lembaga ILC berjalan lancar. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi,” harap Allan.

Berita ini bersumber dari Digindonews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *